Cuaca Buruk, 1 Santri Harus Rawat Inap
INFO KEU RAKAN | Banda Aceh – Delapan orang dari 20-an santri dayah tahfiz Al-Qur’an Al-Athiyah Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar yang baru pulang berlibur dari Sabang, dikabarkan sempat dilarikan ke RS Permata Hati akibat mabuk laut setelah sampai di pelabuhan Ulee Lhee.
Tujuh santri sudah di izinkan pulang, namun seorang lainnya harus dirawat inap di RS tersebut, Senin (10/06/2013).
Menurut Sauma, seorang tenaga pengajar di dayah tersebut, dari keterangan santri yang ikut dalam rombongan, mereka berangkat dari Sabang pagi tadi dengan KMP BRR dan duduk di bagian atas kapal, sesampai di tengah laut hujan dan angin kencangpun terjadi dan mengakibatkan KMP BRR oleng, kondisi ini membuat sebagian dari rombongan mabuk laut hingga membuat mereka lemas.
Ia menambahkan, melihat kondisi ini pihak dayah langsung membawa santri yang lemas ke RS Permata Hati untuk diperiksa, umumnya yang terkena dampak adalah santri yang masih duduk di kelas I dan kelas II tingkat sekolah menengah pertama.
Fachrizal, tenaga medis yang dijumpai mengatakan, delapan santri yang dilarikan ke RS Permata Hati hanya mengalami mabuk laut yang mengakibatkan lemas saja, dan hanya butuh perawatan ringan sebelum diizinkan pulang. Sedangkan seorang lainnya Hendrianis (14) harus di rawat inap.
“Dari diagnosa sementara, Hendrianis mengalami hipotermia dan sesak, atas pertimbangan tersebut pihak rumah sakit meminta Hendranis untuk dirawat inap, sedangkan tujuh orang lainnya sudah diizinkan pulang setelah dirawat ringan” ujarnya
Ratna staf pengajar lain yang dijumpai di lokasi mengatakan, selain cuaca curuk, dampak dari padatnya penumpang di KMP BRR juga menjadi penyebab sejumlah santrinya mabuk laut, hal ini sudah terlihat sejak KMP BRR akan berlayar dari pelabuhan Balohan Sabang ke pelabuhan Ulee Lhee.
Kedelapan santri yang dilarikan ke RS Permata Hati dan masih duduk dibangku di kelas I yaitu Shakir (14), Nurul Khailah (14), Tasya (14), Akroma (14), Riska (14). Tiga lainnya yang duduk di kelas II yaitu, Fathia (15), Hendrianis (15) dan Putri (15).
Dari pantauan, tepat pukul 15:35 WIB, ke tujuh orang yang sejak tadi pagi dirawat sudah diizinkan oleh pihak rumah sakit untuk dijemput pihak dayah, namun Hendrianis ditemani ibunya Cut Yeni sampai saat ini masih terkulai lemas di lantai dua RS Permata Hati di kamar Palem no 224 dan di bagian tangannya masih terpasang infus.
|AtjehLink|